Bursa transfer selalu menjadi panggung drama,
bukan hanya soal angka tetapi juga tentang visi sepak bola.
Di tengah isu Arsenal mencari striker baru,
nama Viktor Gyökeres muncul sebagai kandidat terdepan.
Catatan golnya di Sporting CP musim lalu memang luar biasa—produktif,
eksplosif, dan membuatnya jadi buah bibir di Eropa.
Namun, pertanyaan penting mengemuka: apakah
Gyökeres benar-benar cocok untuk Arsenal?
Jika kita membedah gaya main sang striker dan filosofi Mikel Arteta,
jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”.
Dari Coventry ke Lisbon: Lahirnya Bomber Baru
Gyökeres bukanlah nama yang tiba-tiba mencuat.
Ia sempat bermain di Championship bersama Coventry City,
dan di sanalah reputasinya sebagai striker pekerja keras mulai terbentuk.
Ketika pindah ke Sporting CP, banyak yang menganggapnya
hanya ujian lain—bisakah dia mencetak gol di level top Eropa?
Jawabannya tegas: bisa. Ia langsung meledak di Portugal,
mencetak gol demi gol, bukan hanya lewat finishing klinis,
tapi juga karena agresivitasnya dalam berlari di belakang pertahanan lawan.
Gyökeres terlihat seperti striker modern: cepat, bertenaga,
tidak segan duel fisik, dan mampu membawa bola dari tengah ke kotak penalti.
Bagi Sporting, dia adalah solusi. Bagi Arsenal, dia bisa jadi puzzle yang belum tentu pas.
Arsenal dan Filosofi Arteta
Untuk memahami potensi mismatch ini,
kita perlu menengok gaya main Arsenal di bawah Arteta.
The Gunners kini adalah tim yang membangun serangan lewat struktur rapi,
penguasaan bola tinggi, dan koordinasi pressing yang kolektif.
Striker bukan sekadar finisher. Di Arsenal,
penyerang tengah diminta membantu build-up: turun ke tengah,
membuka ruang bagi Martinelli atau Saka, hingga memantulkan bola untuk gelandang.
Mobilitas jadi kunci. Gabriel Jesus, meski sering dikritik kurang tajam,
punya kualitas gerakan tanpa bola dan link-up yang membuat Arsenal lebih cair.
Pressing harus kolektif. Setiap pemain depan, termasuk striker,
harus menjadi trigger pressing agar lawan sulit keluar dari blok Arsenal.
Dengan tuntutan seperti ini, striker Arsenal bukan hanya soal mencetak gol,
tapi juga bagian penting dari sistem.
Kelebihan Gyökeres: Apa yang Ditawarkan
Sebelum mengulas “kurang cocoknya”, mari adil dulu.
Gyökeres memang punya kelebihan yang membuatnya menarik:
Agresivitas dan kecepatan. Larinya ke belakang pertahanan
bisa jadi senjata ketika Arsenal menghadapi tim yang berani main garis tinggi.
Fisik dan daya juang. Dia kuat dalam duel, mampu mempertahankan bola,
dan sering memenangi kontak fisik.
Produktivitas teruji. Di Sporting, dia mencatat rasio gol
yang bahkan lebih baik daripada striker-striker yang pernah dilirik Arsenal sebelumnya.
Jika Arsenal mencari “mesin gol murni”, Gyökeres bisa jadi jawaban.
Tapi… Kenapa Gyökeres Kurang Cocok?
Di balik statistik indah itu, ada beberapa alasan mengapa Gyökeres bisa saja justru kesulitan di Emirates.
1. Lemah dalam duel udara
Meski bertubuh besar, Gyökeres tidak terlalu efektif dalam duel kepala.
Padahal, Arsenal termasuk tim yang rajin mengirim umpan silang dari sayap.
Tanpa striker yang bisa menuntaskan bola-bola udara,
potensi serangan sayap Arsenal bisa tereduksi.
2. Tidak konsisten dalam pressing
Arsenal mengandalkan pressing kolektif untuk memaksa lawan membuat kesalahan.
Gyökeres dikenal lebih suka menunggu momen menyerang ketimbang
aktif menekan sejak lini depan. Jika ia tidak bisa menyesuaikan,
keseimbangan sistem pressing Arsenal bisa terganggu.
3. Kurang cair dalam kombinasi pendek
Gyökeres mampu melakukan link-up play, tetapi belum pada
level striker yang bisa main satu-dua sentuhan di ruang sempit.
Sementara Arsenal sering menghadapi lawan yang bertahan rapat,
striker harus jago bergerak di ruang kecil dan ikut dalam kombinasi cepat.
4. Ketergantungan pada ruang
Banyak gol Gyökeres lahir saat ia punya ruang untuk berlari.
Masalahnya, di Premier League—terutama melawan tim
papan bawah—Arsenal justru sering menghadapi blok rendah yang rapat.
Situasi ini bisa membuat Gyökeres kehilangan senjatanya yang utama.
5. Adaptasi Premier League bukan jaminan mudah
Liga Portugal jelas berbeda dengan Premier League,
baik dari segi tempo maupun fisik. Banyak striker tajam di luar
Inggris yang kesulitan menembus kerasnya EPL. Risiko ini juga membayangi Gyökeres.
Ilustrasi: Jika Gyökeres Main untuk Arsenal
Bayangkan pertandingan melawan tim seperti Everton atau Brentford,
yang bertahan dalam blok rendah. Arsenal menguasai bola 70%,
mencoba masuk lewat sayap, melepaskan banyak crossing.
Di sinilah Gyökeres bisa terlihat “terisolasi”: tidak punya ruang berlari,
tidak unggul di udara, dan tidak cukup cair dalam kombinasi kecil.
Bandingkan dengan ketika Arsenal menghadapi tim besar seperti
Manchester City yang berani main tinggi—di situ Gyökeres bisa berbahaya,
memanfaatkan ruang di belakang bek. Artinya,
efektivitasnya bisa sangat bergantung pada lawan,
bukan pada sistem Arsenal sendiri.
Potensi Jalan Tengah
Bukan berarti Gyökeres sama sekali tidak bisa sukses di Arsenal.
Ada beberapa kemungkinan jalan tengah:
Arteta menyesuaikan skema. Misalnya memberi lebih banyak
opsi umpan vertikal langsung ke Gyökeres, memanfaatkan larinya.
Latihan spesifik. Dengan pembinaan intensif, kelemahannya
dalam duel udara dan pressing bisa diperbaiki.
Peran rotasi. Gyökeres bisa dipakai dalam laga tertentu,
terutama melawan tim yang bermain garis tinggi, sementara
Arsenal memakai striker lain saat menghadapi blok rendah.
Namun, apakah Arsenal mau menginvestasikan uang besar untuk striker yang perannya harus begitu spesifik?
Kesimpulan
Viktor Gyökeres adalah striker produktif dengan atribut menarik: cepat, kuat,
dan tajam di depan gawang. Tetapi ketika dibawa ke dalam konteks
Arsenal dan tuntutan filosofi Mikel Arteta, ada potensi ketidakcocokan besar.
Arsenal butuh striker yang bukan hanya mesin gol,
melainkan juga penghubung permainan, eksekutor bola udara,
dan motor pressing. Gyökeres mungkin bisa belajar,
tetapi risiko adaptasi yang besar membuat transfer ini terasa seperti taruhan mahal.
Singkatnya: Gyökeres cocok untuk tim yang main lebih direct,
suka ruang terbuka, dan memanfaatkan serangan transisi.
Untuk Arsenal yang hidup dengan kontrol, kombinasi sempit,
dan pressing kolektif, dia mungkin bukan jawaban yang ideal.