Derby d’Italia kembali hadir di Serie A. Juventus akan menjamu Inter Milan di Allianz Stadium
dalam laga yang selalu disebut sebagai pertarungan penuh gengsi.
Bagi publik Italia, duel dua klub ini bukan sekadar perebutan tiga poin,
melainkan juga soal harga diri, sejarah, dan dominasi di kancah sepak bola negeri pizza.
Rivalitas Klasik yang Tak Pernah Hambar
Juventus dan Inter Milan sudah puluhan tahun menjadi musuh bebuyutan.
Setiap pertemuan keduanya selalu memunculkan drama, tensi tinggi,
bahkan kontroversi. Dari duel panas era Alessandro Del Piero kontra Javier Zanetti,
hingga pertarungan taktik Massimiliano Allegri melawan Simone Inzaghi hari ini,
atmosfer Derby d’Italia tidak pernah kehilangan pamornya.
Di Turin, Bianconeri punya tradisi positif. Dalam beberapa tahun terakhir,
Inter kerap kesulitan mencuri poin penuh di kandang Juventus.
Catatan itu menjadi modal berharga bagi tuan rumah, yang saat ini juga sedang mengejar posisi puncak klasemen.
Juventus dengan Catatan Apik
Juventus tengah menunjukkan konsistensi permainan. Meski tidak selalu menang besar,
mereka punya efisiensi dalam memanfaatkan peluang. Dušan Vlahović mulai
menemukan ketajamannya lagi, sementara Federico Chiesa terus menjadi senjata utama dengan kecepatan
dan kreativitasnya.
Selain itu, lini pertahanan Juve dikenal solid. Leonardo Bonucci mungkin sudah pergi,
tapi kombinasi Gleison Bremer dan Danilo memberi ketenangan di belakang.
Wojciech Szczęsny juga tampil stabil, membuat Juventus menjadi salah satu tim
dengan kebobolan paling sedikit musim ini.
“Kami tahu laga ini tidak akan mudah. Inter adalah tim kuat dengan kualitas pemain luar biasa.
Tapi Juventus selalu punya mentalitas besar di laga penting seperti ini,” ujar Massimiliano Allegri.
Inter Membawa Ancaman Serius
Di sisi lain, Inter Milan tidak datang untuk sekadar jadi pelengkap.
Nerazzurri musim ini tampil mengesankan dengan kolektivitas tim yang terjaga.
Lautaro Martínez memimpin daftar top skor sementara, membuktikan dirinya
sebagai striker paling berbahaya di Serie A.
Di lini tengah, Nicolò Barella dan Hakan Çalhanoğlu menjadi motor permainan.
Kreativitas mereka didukung sayap cepat seperti Denzel Dumfries dan Federico Dimarco,
yang kerap naik membantu serangan.
Simone Inzaghi menyadari bahwa mengalahkan Juventus di Turin bukan perkara mudah.
Namun, ia optimistis anak asuhnya bisa mematahkan catatan apik tuan rumah.
“Kami menghormati Juventus, tapi kami juga datang dengan keyakinan.
Setiap pertandingan adalah kesempatan untuk menulis sejarah baru,” kata Inzaghi.
Pertarungan di Lini Tengah
Seperti banyak pertemuan sebelumnya, laga ini kemungkinan besar akan ditentukan
oleh pertarungan di lini tengah. Adrien Rabiot, Manuel Locatelli, dan Weston McKennie
di kubu Juventus harus bekerja ekstra keras menghadapi pressing ketat dari Barella
dan Çalhanoğlu. Siapa yang mampu mendominasi area ini, kemungkinan besar
akan menguasai jalannya pertandingan.
Catatan Head-to-Head
Dari 5 pertemuan terakhir di Serie A, Juventus menang 3 kali, Inter menang 1 kali,
dan 1 laga berakhir imbang.
Di Turin, Inter hanya meraih satu kemenangan dalam sepuluh tahun terakhir di liga.
Musim lalu, pertemuan di Allianz Stadium berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk Juventus.
Prediksi Jalannya Laga
Juventus diyakini akan bermain lebih sabar dengan menunggu momen
serangan balik cepat melalui Chiesa. Sementara Inter kemungkinan besar akan menguasai
bola lebih banyak, mencoba menekan sejak awal lewat variasi serangan mereka.
Laga ini diprediksi berlangsung ketat dengan sedikit peluang emas, mengingat kedua tim
sama-sama kuat dalam bertahan. Namun, catatan kandang Juventus membuat mereka sedikit lebih diunggulkan.
Prediksi Skor
Juventus 2-1 Inter Milan