Geliat Persikad di Championship demi Promosi ke BRI Super League: Jebolan Timnas Muda & Bomber Prancis Jadi Andalan

Geliat Persikad di Championship demi Promosi ke BRI Super League: Jebolan Timnas Muda & Bomber Prancis Jadi Andalan

Di balik riuh rendah persaingan Liga 2 Championship 2025, satu nama kembali mencuri perhatian: Persikad Depok.

Klub berjuluk Laskar Sawangan itu kini tengah mengibarkan asa besar, yakni menembus BRI Super League, kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Setelah lama berada di balik bayang-bayang klub besar lainnya, Persikad mulai menunjukkan keseriusan membangun kembali kejayaan.

Dari Klub Tradisional ke Ambisi Baru

Persikad bukan nama asing di telinga penggemar sepak bola Tanah Air. Klub ini punya sejarah panjang sejak era 1990-an,

namun perjalanan mereka penuh lika-liku. Inkonsistensi manajemen, keterbatasan finansial, hingga persaingan ketat membuat Persikad lebih banyak menghuni kasta kedua.

Namun tahun ini, arah angin berubah. Dengan manajemen baru yang lebih solid dan dukungan finansial yang stabil,

Persikad menegaskan diri bukan lagi sekadar peserta, melainkan penantang serius untuk promosi. Langkah awal mereka adalah membangun

skuad kompetitif dengan campuran pemain muda potensial dan pemain berpengalaman.

Bertumpu pada Jebolan Timnas Usia Muda

Salah satu identitas baru Persikad musim ini adalah keberanian mengandalkan banyak jebolan Timnas Indonesia kelompok usia.

Nama-nama yang pernah memperkuat Timnas U-19 maupun U-23 kini bergabung, membawa pengalaman berharga sekaligus semangat muda.

Pemain-pemain ini paham atmosfer pertandingan berkelas, terbiasa tampil di hadapan ribuan penonton, dan tidak asing menghadapi tekanan.

Bagi Persikad, kehadiran mereka adalah simbol bahwa klub ini ingin membangun masa depan dengan pondasi kuat.

Pelatih kepala pun menegaskan bahwa keberadaan jebolan Timnas usia muda bukan sekadar pelengkap, melainkan motor permainan.

“Mereka datang dengan semangat luar biasa. Mental bertanding di level tinggi sudah terbentuk, dan itu menular ke pemain lain,” ujarnya.

Bomber Asal Prancis Jadi Tumpuan Lini Depan

Sorotan lain tentu tertuju pada rekrutan asing terbaru: seorang striker asal Prancis. Posturnya tinggi, gaya mainnya lugas,

dan insting mencetak golnya disebut-sebut tajam. Bomber ini diharapkan menjadi solusi lini depan Persikad yang kerap tumpul dalam beberapa musim terakhir.

Selain diandalkan sebagai mesin gol, ia juga diproyeksikan sebagai mentor bagi para penyerang muda lokal.

Kariernya yang sempat mencicipi kompetisi Eropa kasta bawah membuatnya punya pengalaman berbeda yang bisa dibagikan kepada tim.

Tak sedikit suporter yang menyebut kehadiran striker ini sebagai “puzzle terakhir” bagi Persikad dalam mewujudkan ambisi promosi.

Jika adaptasinya cepat, bukan mustahil ia akan menjadi idola baru di Depok.

Atmosfer Baru di Depok

Kebangkitan Persikad bukan hanya terasa di lapangan, tetapi juga di luar stadion. Dukungan suporter mulai kembali bergairah.

Tribun latihan dan laga uji coba kerap dipenuhi penonton, menandakan kerinduan warga Depok melihat klub kebanggaan mereka bersaing di level tertinggi.

Beberapa komunitas suporter bahkan mulai menyuarakan kampanye “Depok ke Liga 1”, simbol optimisme yang menyatukan berbagai elemen pendukung klub.

Identitas lama yang sempat meredup kini kembali terang, sejalan dengan geliat baru Persikad.

Tantangan Berat di Championship

Meski penuh optimisme, jalan Persikad tentu tidak akan mulus. Persaingan Liga 2 Championship dikenal kejam,

dengan banyak klub tradisional seperti Sriwijaya FC, Persis Solo, dan PSMS Medan juga punya ambisi promosi.

Setiap laga tandang bisa menjadi ujian mental, sementara konsistensi poin di kandang mutlak dipertahankan.

Pelatih menekankan bahwa konsistensi adalah kata kunci. “Liga ini bukan soal menang satu-dua pertandingan.

Tim yang siap secara mental, fisik, dan disiplin akan lebih berpeluang lolos. Kami sudah menyiapkan itu,” katanya.

Harapan untuk Masa Depan

Bagi masyarakat Depok, promosi ke Liga 1 bukan hanya soal olahraga, melainkan juga soal identitas kota. Kota besar penyangga

Jakarta ini selama bertahun-tahun jarang punya klub kebanggaan yang benar-benar bersaing di level tertinggi.

Jika Persikad mampu menembus Super League, dampaknya akan terasa bukan hanya pada prestasi, tetapi juga pada kebanggaan daerah.

Dengan kombinasi jebolan Timnas muda, sentuhan asing berupa bomber asal Prancis, manajemen yang lebih profesional,

serta dukungan publik yang kembali solid, Persikad tampak memiliki semua bahan untuk mewujudkan mimpi itu.

Tinggal bagaimana mereka menjaga ritme dan mengatasi ujian-ujian penting di sepanjang musim.

Penutup

Geliat Persikad di Championship musim ini adalah sebuah cerita tentang kebangkitan. Dari klub yang sempat tenggelam dalam bayang-bayang,

kini mereka kembali dengan wajah baru, lebih segar, lebih percaya diri, dan lebih berani bermimpi.

Di tengah kerasnya persaingan Liga 2, Persikad tampil bukan sekadar sebagai peserta, melainkan penantang yang siap mengguncang.

Dan siapa tahu, musim depan publik sepak bola Indonesia akan kembali mendengar pekik lantang: “Laskar Sawangan di Super League!”

By Debora