Drama di Liga Inggris: Palace Hentikan Liverpool, City Mengamuk di Etihad

Drama di Liga Inggris Palace Hentikan Liverpool, City Mengamuk di Etihad

Di bawah gemerlap lampu Selhurst Park, Sabtu malam waktu setempat, Liverpool yang datang dengan status tak terkalahkan justru harus pulang dengan tangan hampa.

Sementara itu, di sisi lain kota Manchester, Manchester City berpesta gol atas Burnley. Dua hasil kontras ini mengubah dinamika perebutan gelar Liga Inggris musim ini.

Selhurst Park Bergemuruh: “Eagle” Patahkan Sayap Liverpool

Udara London selatan malam itu terasa dingin, tetapi atmosfer di tribun Selhurst Park panas membara. Suporter Crystal Palace menyanyikan chant mereka tanpa henti.

Mereka tahu timnya punya peluang menghentikan laju sempurna Liverpool musim ini.

Tuan rumah memimpin lebih dulu melalui sepakan keras Ismaila Sarr pada babak pertama. Liverpool, seperti biasa,

mendominasi penguasaan bola dan baru bisa menyamakan kedudukan lewat Federico Chiesa di menit ke-87. Seolah laga akan berakhir imbang,

tetapi Palace tak menyerah. Di masa tambahan waktu, striker anyar mereka, Eddie Nketiah, memanfaatkan kelengahan lini belakang Liverpool dan menceploskan bola ke gawang.

Skor 2-1, stadion meledak, dan “The Reds” pun akhirnya menelan kekalahan perdana musim ini.

Kekalahan ini bukan hanya memutus rekor kemenangan beruntun Liverpool, tapi juga memberi sinyal bahwa pertahanan mereka belum sepenuhnya solid.

Arne Slot, sang pelatih, tampak kecewa di pinggir lapangan. Sementara itu, Oliver Glasner – arsitek Palace – dielu-elukan pendukungnya.

Kemenangan ini membuat Palace naik ke papan atas dan mulai dipandang serius sebagai kuda hitam.

Etihad Jadi Panggung Pesta: City vs Burnley 5-1

Beberapa jam sebelumnya, di Manchester, Etihad Stadium menjadi saksi pesta gol Manchester City. Tuan rumah yang turun dengan formasi menyerang langsung menekan Burnley sejak menit pertama.

Ironisnya, dua gol pertama City justru lahir dari “hadiah” Burnley — Maxime Estève mencetak dua gol bunuh diri yang jarang terjadi di level tertinggi.

Burnley sempat mencuri gol hiburan lewat sepakan Jaidon Anthony yang membelok sebelum masuk ke gawang. Namun setelah itu City sepenuhnya mendominasi.

Matheus Nunes mencetak gol cantik dari assist Erling Haaland, lalu Haaland sendiri menambah dua gol lagi di penghujung laga.

Skor akhir 5-1 menegaskan kedalaman skuad Pep Guardiola. Meski kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera, City tetap tampil mengerikan.

Implikasi Klasemen dan Mental

Hasil dua laga ini punya dampak psikologis yang besar:

  • Liverpool kini harus segera bangkit agar momentum mereka tidak runtuh.

  • Crystal Palace menjadi tim yang membuktikan mereka bisa menumbangkan raksasa.

  • Manchester City menunjukkan bahwa mereka siap memanfaatkan setiap celah untuk mengambil alih puncak klasemen.

  • Burnley masih berjuang keluar dari tekanan setelah awal musim yang berat.

Suara-suara dari Lapangan

Usai laga, Nketiah berkata, “Kami percaya bisa menang melawan siapa pun di Selhurst Park. Malam ini kami buktikan.” Arne Slot, di sisi lain,

mengakui kelemahan timnya: “Kami mengontrol bola, tetapi kehilangan fokus di momen penting. Itu harus kami perbaiki.”

Di Manchester, Pep Guardiola menyambut gembira hasil ini. “Kami terus mencoba mencetak gol, dan hasilnya datang. Ini tentang mentalitas,” ujarnya.

Burnley, sebaliknya, harus menelan pil pahit karena kesalahan sendiri.

Liga Inggris Masih Penuh Kejutan

Malam penuh drama ini menegaskan kembali bahwa Liga Inggris adalah kompetisi yang tidak pernah kehilangan kejutan. Tim papan atas bisa kalah,

kuda hitam bisa menang, dan skor telak bisa terjadi kapan saja. Perburuan gelar pun semakin terbuka, dengan Manchester City siap mendesak, Liverpool harus berbenah,

dan Crystal Palace mulai diperhitungkan.

By Debora