Panggilan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir selalu memunculkan satu pola: nama-nama dari Persib Bandung mendominasi daftar.
Pada FIFA Matchday September 2025, misalnya, dari 27 pemain yang dipilih Patrick Kluivert, empat di antaranya berasal dari Persib: Beckham Putra,
Marc Klok, Thom Haye, dan Eliano Reijnders.
Hal serupa terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ketika Indonesia menghadapi Arab Saudi dan Irak. Lagi-lagi Persib menjadi klub dengan wakil terbanyak,
kembali menyumbangkan empat pemain inti.
Konsistensi ini menegaskan bahwa Persib bukan sekadar klub dengan fanbase besar, tetapi juga gudang talenta yang diandalkan Garuda.
Jejak Sejarah Panjang
Kontribusi Persib bukan cerita baru. Sejak era Perserikatan, Maung Bandung dikenal sebagai salah satu pemasok utama timnas.
-
Era 1960-an: di bawah pelatih Tony Pogacnik, sebanyak 13 pemain Persib masuk skuad timnas, termasuk Aang Witarsa, Ade Dana, dan Emen Suwarman.
-
Era 1970-an: nama-nama seperti Max Timisela dan Risnandar Soendoro kembali mengangkat prestise Persib sebagai penghasil pemain tim nasional.
Meski sempat redup di dekade 1980–1990-an, tradisi itu kembali hidup seiring modernisasi klub dan masuknya pemain berpengalaman internasional.
Sosok-Sosok Kunci
Dalam skuad saat ini, Persib memiliki beberapa pemain yang jadi langganan timnas:
-
Marc Klok – motor lini tengah dengan pengalaman internasional.
-
Beckham Putra – bintang muda lokal, simbol regenerasi Persib.
-
Thom Haye & Eliano Reijnders – rekrutan anyar dari Belanda yang langsung jadi tumpuan Kluivert.
-
Rachmat Irianto & Edo Febriansyah – kerap masuk daftar panggil, memperkuat kedalaman skuad Garuda.
Nama-nama ini membentuk tulang punggung timnas, baik dalam laga uji coba maupun kompetisi resmi.
Kenapa Persib Bisa Dominan?
Ada beberapa faktor yang menjelaskan dominasi Persib sebagai pemasok pemain timnas:
-
Kekuatan Klub & Fasilitas Modern
Persib termasuk klub dengan manajemen solid, finansial stabil, dan fasilitas latihan berkelas. Ini memberi ruang bagi pemain berkembang dengan optimal. -
Perekrutan Internasional
Datangnya pemain keturunan dan eks-Eropa seperti Haye dan Reijnders meningkatkan level kompetitif skuad. -
Pembinaan Talenta Lokal
Lahirnya sosok seperti Beckham Putra menunjukkan bahwa Persib tetap serius membina pemain muda, bukan hanya mengandalkan rekrutan luar. -
Momentum & Prestasi Klub
Performa Persib di Liga 1 yang konsisten di papan atas membuat para pemainnya jadi sorotan utama pelatih timnas.
Dampak ke Banyak Pihak
Bagi Persib
Status sebagai “penyuplai utama” timnas memberi prestise sekaligus daya tarik. Pemain lain, baik lokal maupun asing, tahu bahwa bermain untuk Persib membuka jalan lebih lebar ke tim nasional.
Bagi Pemain
Kesempatan membela Garuda berarti pengalaman internasional, exposure lebih luas, dan peluang karier yang lebih besar.
Bagi Timnas
Dengan banyak pemain dari klub yang sama, sinergi di lapangan bisa terbentuk lebih cepat, apalagi jika mereka terbiasa bermain bersama di kompetisi domestik.
Catatan Kritis
Namun dominasi satu klub juga menimbulkan pertanyaan. Apakah pemain dari klub lain mendapat kesempatan yang adil? Apakah pemanggilan murni berdasarkan performa,
atau ada bias terhadap nama besar klub? Kritik ini sesekali muncul dari legenda maupun pengamat sepak bola.
Hal ini jadi pengingat bahwa meski Persib punya tradisi kuat, talenta dari klub-klub lain pun layak mendapat ruang yang sama jika performanya menonjol.
Dari generasi Aang Witarsa hingga Beckham Putra, dari era Perserikatan hingga Liga 1 modern, Persib Bandung konsisten jadi penyumbang terbesar untuk Timnas Indonesia.
Tradisi panjang ini bukan hanya memperkuat reputasi Maung Bandung, tetapi juga memberi fondasi kokoh bagi Garuda dalam menatap prestasi di kancah internasional.
Bagi para bobotoh, setiap kali skuad Garuda diumumkan, ada kebanggaan tersendiri ketika nama-nama pemain Persib tercantum di dalamnya.
Sebuah bukti nyata bahwa Persib bukan hanya milik Bandung, tapi juga milik Indonesia.